Keterbatasan disaat pandemi ternyata menghasilkan pengalaman yang bermanfaat, bagaimana tidak? Di saat pandemi kita jadi terbatas mau kemana-mana, di tambah lagi semua orang dihantam pasang surutnya keuangan.
Disaat itu, Internet satu-satu nya media yang sangat membantu dari segi hiburan, support system, pokoknya pada saat itu kita jadi gak bisa hidup tanpa Internet lah pokoknya.
Pada saat semua orang kesulitan ekonomi, ternyata singkong yang ditanam di pekarangan rumah sangat berguna untuk diolah menjadi keripik dan daunnya untuk lalapan, Hahaha…
Dari situ sekarang aku berfikir, kenapa tidak membuat perkebunan di sisa lahan ya? Lagi pula sekarang kan berkebun tidak harus mempunyai lahan yang luas.
Sebenarnya suami aku suka berkebun, tapi dia tuh orang nya tidak bisa diprediksi alias suka-suka dia kapan mengeksekusi bercocok tanam nya Haha ! kan kesel ya, karena nama nya berkebun itu bukan tumbuh sehari dua hari, belum lagi proses menanam nya juga perlu skill.
Capek, nunggu mood suami, mending belajar sendiri ya gak sih?
Mari kita coba…
Mencari tahu media yang cocok untuk berkebun di lahan sempit
Dari media online Kompas, ada beberapa teknik tanam untuk memanfaatkan ruang lahan, yaitu :
Tanam tabulampot
Vertical garden
Hanging garden
Balcony garden
Window garden
Geen roof garden
Tapi setelah di cari tahu, media tanam yang pas untuk lahan kami dan cocok untuk kami yang pemula ini adalah dengan cara Hidroponik.
Lalu, Sistem Hidroponik apa yang cocok untuk pemula?
Sumber : google |
Ternyata Sistem Hidroponik pun banyak macam nya ya, waw aku pun jadi tambah bingung, Hahaha…
Setelah mencari tahu, sistem hidroponik yang cocok untuk pemula adalah Hidroponik Sistem Wick, yaitu Dilansir dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Senin (13/12/2021), sistem wick adalah sistem pasif, yang berarti tidak ada bagian yang bergerak. Larutan nutrisi ditarik ke dalam media tumbuh dari wadah nutrisi dengan sumbu.
Mencari tahu, tanaman yang cocok dengan sistem Hidroponik
Ternyata untuk tanaman nya pun tidak bisa sembarangan, tanaman yang bisa kita tanam. Tapi untuk kebutuhan pangan keluarga sih yang ditanam harus nya sayur mayur seperti pokcoy, selada, cabai, kangkung dll.
❤❤❤❤❤
Aku baru mengenal Urban Farming, setelah mencari tahu tentang pertanian di rumah tangga ini, jadi ternyata Urban Farming itu adalah istilah pertanian di perkotaan ya? Oalahh…
Untuk aku yang benar-benar awam tentang pertanian, Peran Internet Untuk Kemajuan Digital sangat berperan membuat pergerakan untuk masyarakat di bidang pangan, arti nya kita bisa termotivasi untuk mengamankan pangan untuk rumah tangga sebagai kebutuhan gizi di saat hal yang tidak di inginkan terjadi lagi.
Tahun 2023 di prediksi kita akan mengalami Resisi, waw itu cukup membuat ketakutan ya, setidaknya ketakutan itu bisa membuat kita waspada untuk mempersiapkan kebutuhan pangan untuk kita sekeluarga.
❤❤❤❤❤
Apa Peran Internet untuk sektor pertanian?
Dijaman yang serba canggih, seperti nya untuk belajar bercocok tanam itu bukan lagi soal berjibaku dengan tanah lembek berbecek-becekan.
Sekarang kita bisa brosing di Youtube ataupun Google, dengan paket Internet murah menggunakan IndiHome, Miliki layanan internet unlimited di rumah bersama keluarga dengan IndiHome. Dengan harga mulai Rp200 Ribuan/Bulan, Anda bisa menikmati akses internet cepat dan stabil.
Dengan Layanan internet murah IndiHome ini kita bisa mencari tahu apapun tentang dunia pertanian, apalah aku tanpa IndiHome karena kalau brosing apapun tanpa paket murah Indihome bakalan jadi galau.
Untuk belajar berkebun saja aku harus memutar video youtube berkali-kali, bayangkan saja jika tidak menggunakan paket IndiHome bisa-bisa tagihan internet jadi membengkak.
Selama menggunakan layanan Telkom Group, kita akan mendapatkan pelayanan internet murah dengan kecepatan internet yang tanpa lelet
❤❤❤❤❤
Kemajuan Tekhnologi digital pada sektor pertanian sekarang sangat lah penting, karena semakin banyak orang yang sadar dan perduli pentingnya bercocok tanam untuk pertahanan pangan dalam rumah tangga,
Mungkin saja, Masyarakat akan semakin sehat karena makanan yang di konsumsi sudah berasal dari kebun sendiri, selain itu mungkin saja akan banyak yang melek informasi daur ulang dari sisa sampah rumah tangga (pangan yang tersisa didapur) untuk di jadikan sesuatu yang bisa digunakan lagi.
0 Komentar
Terima kasih sudah berkunjung , jika kamu meninggalkan komentar. pastikan itu bukan brokenlink ya :)